Kardio Bisa Membakar Otot? Ini Penjelasannya!
6 mins read

Kardio Bisa Membakar Otot? Ini Penjelasannya!

Ketika berbicara tentang latihan kardio, banyak orang berfokus pada manfaat utamanya dalam meningkatkan kesehatan jantung, membakar kalori, dan meningkatkan stamina. Namun, seiring dengan meningkatnya popularitas olahraga ini, muncul pertanyaan yang sering dipertanyakan oleh para pelaku kebugaran: apakah kardio membakar otot? Pertanyaan ini menimbulkan kebingungan di kalangan pemula, terutama bagi mereka yang juga ingin mempertahankan atau bahkan meningkatkan massa otot mereka.

Tentu saja, latihan kardio memiliki manfaat yang sangat besar dalam banyak aspek kebugaran, namun seringkali timbul kekhawatiran bahwa latihan ini dapat mengarah pada penurunan massa otot. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami lebih dalam tentang bagaimana tubuh merespons latihan kardio dan bagaimana kita dapat menyeimbangkannya dengan tujuan kebugaran yang lebih luas, terutama dalam hal menjaga atau membangun otot.

Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apakah kardio benar-benar bisa membakar otot dan bagaimana cara melakukannya dengan bijak tanpa mengorbankan massa otot yang sudah dibangun.

Apa Itu Kardio dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Sebelum menyelam lebih jauh ke dalam topik ini, penting untuk memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kardio. Kardio, atau latihan kardiovaskular, adalah jenis latihan yang berfokus pada peningkatan detak jantung dan stamina tubuh melalui gerakan yang melibatkan aktivitas jantung dan paru-paru, seperti berlari, bersepeda, berenang, dan lainnya.

Kardio dapat dilakukan dengan berbagai tingkat intensitas, mulai dari latihan ringan seperti berjalan cepat hingga latihan intensitas tinggi seperti berlari cepat atau HIIT (High-Intensity Interval Training). Latihan ini dapat dilakukan dalam durasi yang bervariasi, tergantung pada tujuan yang ingin dicapai.

Tubuh menggunakan karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi utama selama latihan kardio, tergantung pada intensitas latihan tersebut. Namun, jika latihan kardio dilakukan dalam waktu yang lama dan tanpa pengaturan yang tepat, tubuh juga dapat mulai menggunakan protein sebagai sumber energi, yang berpotensi mengarah pada penurunan massa otot.

Apakah Kardio Membakar Otot?

Salah satu kekhawatiran terbesar yang sering muncul adalah apakah kardio membakar otot. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, latihan kardio terutama berfokus pada pembakaran kalori, dan sering kali diasumsikan bahwa aktivitas ini dapat menyebabkan tubuh mengorbankan otot sebagai sumber energi. Hal ini terjadi karena tubuh cenderung menggunakan energi dari karbohidrat dan lemak terlebih dahulu, tetapi pada kondisi tertentu, tubuh juga bisa memecah protein untuk digunakan sebagai energi cadangan.

Namun, hal ini tidak berarti bahwa kardio akan langsung menghancurkan otot jika dilakukan dengan benar. Kenyataannya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi apakah otot akan terbakar selama kardio, antara lain durasi latihan, intensitas, dan asupan nutrisi yang tepat.

Faktor #1: Durasi Latihan Kardio

Semakin lama Anda melakukan latihan kardio dengan intensitas rendah hingga moderat, semakin besar kemungkinan tubuh Anda akan beralih ke sumber energi lain, termasuk protein (yang berasal dari otot), untuk memenuhi kebutuhan energi. Pada latihan kardio dengan durasi panjang, tubuh akan menghabiskan cadangan glikogen (karbohidrat) yang tersedia dan mulai membakar lemak. Namun, jika glikogen habis dan tubuh membutuhkan lebih banyak energi, tubuh akan mulai membakar protein.

Namun, jika Anda tidak melakukan latihan kardio dengan durasi yang sangat panjang, tubuh Anda cenderung mengandalkan karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi utama, sehingga mengurangi kemungkinan membakar otot. Oleh karena itu, durasi yang terlalu panjang bisa meningkatkan risiko kehilangan massa otot.

Faktor #2: Intensitas Latihan

Intensitas latihan kardio juga memainkan peran penting dalam mengurangi kemungkinan pembakaran otot. Latihan kardio dengan intensitas tinggi, seperti HIIT, cenderung lebih efisien dalam membakar kalori dan lemak tanpa memicu pembakaran otot secara signifikan. Latihan HIIT meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar kalori dalam waktu singkat, sehingga tidak memerlukan durasi latihan yang lama yang dapat berisiko memecah otot.

Di sisi lain, latihan kardio dengan intensitas rendah hingga sedang, meskipun lebih aman dalam jangka pendek, dapat berisiko menyebabkan pembakaran otot jika dilakukan dalam waktu lama tanpa pemberian cukup asupan nutrisi atau istirahat yang memadai.

Faktor #3: Asupan Nutrisi

Nutrisi yang tepat adalah kunci dalam mencegah tubuh untuk menggunakan otot sebagai sumber energi. Jika tubuh tidak mendapatkan cukup protein atau kalori dari makanan, maka tubuh akan terpaksa menggunakan protein yang ada di otot sebagai cadangan energi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga keseimbangan gizi dengan mengonsumsi cukup protein, karbohidrat, dan lemak sehat sebelum dan sesudah latihan kardio.

Mengonsumsi makanan yang kaya protein setelah sesi kardio dapat membantu tubuh memperbaiki dan membangun kembali jaringan otot yang mungkin terpengaruh selama latihan. Selain itu, memastikan bahwa tubuh Anda memiliki cadangan energi yang cukup akan membantu mencegah pengurasan otot.

Faktor #4: Program Latihan yang Seimbang

Program latihan yang menggabungkan kardio dengan latihan kekuatan sangat efektif dalam menjaga massa otot sekaligus memanfaatkan manfaat kardio untuk kebugaran jantung dan pembakaran kalori. Dengan mengombinasikan keduanya, Anda tidak hanya memperkuat jantung dan paru-paru, tetapi juga menjaga agar otot tetap aktif dan terjaga.

Latihan kekuatan, seperti angkat beban, memberikan rangsangan langsung pada otot untuk tumbuh dan berkembang, sementara kardio membantu tubuh membakar kalori secara efisien. Pendekatan yang seimbang ini mencegah tubuh untuk kehilangan otot, karena otot tetap dirangsang untuk tumbuh dan bertahan.

Mengapa Kardio Bisa Berisiko Membakar Otot?

Walaupun sudah dijelaskan bahwa apakah kardio membakar otot sangat tergantung pada cara latihan dilakukan, ada beberapa alasan mengapa kardio bisa berisiko menyebabkan kehilangan massa otot, antara lain:

  1. Kelebihan Kardio: Jika Anda melakukan kardio berlebihan tanpa disertai latihan kekuatan atau asupan kalori yang cukup, tubuh Anda mungkin tidak memiliki cadangan energi yang cukup untuk mempertahankan massa otot.
  2. Defisit Kalori yang Terlalu Besar: Jika Anda berusaha menurunkan berat badan dengan defisit kalori yang besar, tubuh Anda akan membakar lebih banyak kalori daripada yang dapat dipasok dari makanan, yang akhirnya dapat menyebabkan hilangnya massa otot.
  3. Tidak Cukup Asupan Protein: Tanpa asupan protein yang cukup, tubuh akan kekurangan bahan untuk membangun dan memperbaiki otot, yang dapat menyebabkan pemecahan otot untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh.

Namun, dengan pendekatan yang tepat, kardio tetap bisa dilakukan secara efektif tanpa mengorbankan massa otot.